Karena segalanya adalah bentuk manifestasi Nya maka adalah tidak mungkin bahwa ada perbedaan diantara satu sama lain..
Bahwa manifestasi Nya lengkap dan sempurna dengan segala kemampuannya..
Maka dari itulah ketika memberi merasa kasihan pada sesama atau pun merasa berkekurangan merasa tidak mampu atau sebaliknya merasa mampu dari yg tidak mampu..
Adalah hal yg keliru karena semua adalah manifestasiNya Dia.. yg sempurna..
" Ketidakmampuan " " Merasa lebih...pintar lebih berada " Dengan segala rasa yg membandingkan satu dengan yg lainnya.. Adalah kekelirutahuan yg menjadikan selalu juga merasa tidak pernah merasa cukup karena selalu ada yg melebihi dari kita yg tadinya merasa lebih dari yg lain.
Seringkali disebutkan juga perlunya mengasihi sesama... Sesama ciptaanNya.. Sama seperti mengasihiNya.. Karena yg mengasihi yg dikasihi sama sama manifestasi Nya..
Ada seorang teman saya pernah berkata " Ketika kita mengasihani seseorang maka sebenarnya kita mulai membandingkan bahwa kita lebih baik dari org itu dan lebih parahnya lagi kita
" Menghina" Buah KaryaNya yg ada di setiap ciptaanNya..
Org yg dikasihani itu pun karena ia belum menyadari potensi karyaNya yg ada di dirinya itu..
Saling menghina
Saling membandingkan
Saling merendahkan
Adalah sebuah kekeliruan yg fatal karena semua adalah Karya dan wajahNya Dia
Kekelirutahuaan muncul karena adanya Logika Tante yg terbatas dan membatasi
Dan masalah kehidupan muncul dimulai dari pemahaman Kita yg terkotak kotak.. Dan saling membeda bedakan membandingkan..
Seperti di awal dikatakan bahwa semua adalah EnergiNya mana mungkin energiNya ada kekurangan ada ketidakmampuan semuanya Sempurna..
Maka praktek sederhananya
Memberi ya hanya memberi tanpa ada rasa kasihan
Memberi karena ingin memberi sebagai simbol kita merayakan keberlimpahanNya yg sdh ada pada diri kita .. Bukan membandingkan bahwa kita lebih berlimpah pada yg diberikan.. Karena sama sama berlimpah sesungguhnya. Cuma penampakan yg dibuat Tante keliatan lebih kasihan.. Dari sisi yg memberi.. Dari sisi yg menerima bisa jadi ia belum melihat dan menyadari potensi karyaNya dalam dirinya.. Bisa jadi dia pun sebenarnya menerima sebagai pemaknaan menerima bahwa ia mempunyai kemampuan menampung kebaikanNya bukan memposisikan diri sebagai diri yg terpuruk
No comments:
Post a Comment