ILMU HIKMAH BUKANLAH BID'AH, TAPI HASIL PENGEMBANGAN DARI APA YANG DIAJARKAN OLEH NABI

0

ILMU HIKMAH BUKANLAH BID'AH, TAPI HASIL PENGEMBANGAN DARI APA YANG DIAJARKAN OLEH NABI by Magis Dodie

Ada sebagian orang belakangan ini menyuarakan bahwa ilmu hikmah yaitu suatu ilmu mistik yang menggunakan ayat ayat suci untuk kepentingan metafisika adalah suatu hal yang bersifat bid'ah dan diharamkan dalam agama. Apakah itu benar? 

PERTAMA KITA HARUS MEMBAHAS DULU APA ITU BID'AH DAN APA ITU HIKMAH

Bid'ah adalah suatu penambahan ritual atau aktifitas peribadatan dari apa yang diajarkan nabi dan bukan berasal dari ajaran nabi yang dimasukkan dalam sebuah kegiatan ibadah baik wajib maupun sunah. 

Hikmah: suatu pelajaran tersirat yang diambil dari suatu peristiwa atau kejadian tertentu. 

Maka ilmu hikmah, kalau dimaknai secara hakikat, sebenarnya sebuah ilmu yang lahir dari sebuah kesimpulan mengenai suatu pelajaran rahasia/tersirat yang diambil dari suatu kejadian atau peristiwa. 

Contoh sederhana dari ilmu hikmah adalah membaca amalan tertentu, yang di jaman nabi belum ada tuntunannya secara detail, untuk dibaca sekian kali untuk menghasilkan efek tertentu. Sekilas, itu memang tampak seperti bid'ah, tapi apakah benar demikian? 

Berdasarkan pengalaman saya dalam ilmu energi, dan juga tasawuf/kesufian (metafisika dalam Islam), harus dibedakan antara bid'ah dan pengembangan suatu ilmu yang sebenarnya dasar pokoknya diajarkan nabi. 

BAGAIMANA SUATU YANG DASARNYA DARI NABI BERKEMBANG MENJADI ILMU HIKMAH?

Ilmu hikmah lahir bukan dari hasil mengarang atau mengada-ada, tetapi dari hasil pengembangan dari yang nabi ajarkan. Dan yang bisa mengembangkan ilmu hikmah, adalah orang yang pandai, logikanya jalan dan wawasannya luas serta hatinya jernih, sehingga mudah mendapat dan memahami petunjuk dari Allah.  

Saya berikan suatu contoh, di jaman nabi mendapat gangguan sihir, dan belum berhasil sembuh meski nabi sudah berikhtiar untuk berdoa dan berusaha, maka malaikat datang dan memberikan informasi kepada beliau bahwa beliau mendapat suatu pasangan sihir yang diletakkan di tempat tertentu. Untuk sembuh, pasangan itu harus dimusnahkan dan nabi juga harus membaca surat yang diturunkan kemudian, untuk ditiupkan ke tubuhnya, dan ke air putih untuk membilas wajah dan tubuh beliau. 

Surat itu, adalah surat Al muawidzatain (alfalaq dan Annas) dan merupakan asbabul nuzul atau penyebab turunnya surat alfalaq dan Annas. 

Setelah beliau membaca surat tersebut dan meniupkannya kepada kedua telapak tangan beliau, dan mengusapkannya ke seluruh tubuh (dalam riwayat lain juga ditiupkan ke air dan diminum serta dibilaskan ke wajah dan seluruh tubuh), serta pasangan sihir terhadap beliau dimusnahkan oleh para sahabat nabi,  maka atas ijin Allah, nabi sembuh dari pengaruh sihir ini. 

PERTANYAAN UNTUK ORANG YANG MAU BERPIKIR

1. Mengapa nabi tidak cukup berdoa saja minta tolong pada Allah untuk sembuh dari sihir, bukankah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

2. Kenapa harus membaca surat almuawidzatain tersebut?

3. Mengapa harus ditiupkan, apa yang terjadi ketika kedua tangan dan air putih ditiupkan setelah sebelumnya membaca surat tersebut? 

Bagi mereka yang tidak mau berpikir, dan mungkin agak alergi dengan hal hal ghoib, mereka bisa jadi akan berkata, sudah tidak usah dipikirkan kenapa, kalau nabi sudah ajarkan begitu ya begitu.. jangan menyimpulkan sesuatu nanti bisa jadi disesatkan setan

Ingat, Allah menurut persangkaan hambaNya, kalau kita berpikir baik, insya Allah kita dapat mendapat hikmah atau pengetahuan tersembunyi yang Allah berikan, tapi kalau menduga yang kurang baik seperti disesatkan setan dll, maka seperti itu lah yang akan terjadi
Maka, hati hatilah dalam membuat persangkaan. Buatlah persangkaan yang baik baik agar hasilnya juga baik. 

Selain itu, di dalam banyak ayat suci, kita memang justru diminta untuk berpikir, berapa banyak ayat yang berbunyi "tidaklah kamu berpikir...???" Artinya, jangan selalu menunggu untuk selalu "disuapi", anak kecil yang diajari merangkak lalu akhirnya bisa berjalan juga merupakan suatu pengembangan dari proses pembelajaran, adanya sepeda motor setelah jauh sebelumnya ada sepeda bukanlah suatu kegiatan mengarang, tetapi suatu pengembangan dari ilmu menciptakan sepeda.

Kembali ke pertanyaan tadi, 

1. Mengapa nabi tidak cukup berdoa saja minta tolong pada Allah untuk sembuh dari sihir, bukankah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

Memang Allah Maha Kuasa, tapi Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini menggunakan sistem tertentu. 

Perbuatan sihir, adalah merupakan suatu pemrograman energi untuk tujuan negatif. Maka untuk mengatasinya, harus dengan pemrograman energi juga yang sifatnya menetralkan pemrograman energi yang negatif. 

2. Kenapa harus membaca surat Al muawidzatain untuk menetralkan sihir tersebut? 

Surat tersebut adalah pertolongan dari Allah kepada nabi dan juga merupakan pelajaran bagi semua manusia yang mengimani ajaran nabi. Lalu mengapa bacaan surat tersebut bisa memiliki efek yang demikian?

Berdasarkan pengalaman saya menggunakan dan meneliti seputar energi metafisika lebih dari dua puluh tahun, saya memahami bahwa bacaan adalah suatu hal penting dalam pemrograman energi. 

Dalam setiap doa, amalan, ayat suci, bahkan mantra, mengandung suara. Dan setiap suara mengandung frekwensi, vibrasi dan harmoni. Bacaan surat almuawidzatain memiliki frekwensi, vibrasi dan harmoni yang mampu menetralkan gangguan gangguan sihir tersebut, sehingga ayat tersebut perlu dibaca oleh nabi untuk bisa sembuh dari gangguan sihir yang dialami beliau. 

Frekwensi yang ada pada sebuah bacaan membuat sebuah bacaan tersebut menghubungkan pembacanya dengan stasiun energi tertentu yang disediakan Allah untuk kepentingan yang sesuai dengan fungsi bacaan itu, dalam contoh ini adalah energi untuk menetralkan sihir tersebut. 

Bacaan ayat suci Alquran membuat pembaca yang membacanya dengan penuh penghayatan terhubung dengan energi yang Allah sediakan di alam semesta, yang di dalam bahasa agamanya, khusus untuk Alquran, terletak di LAUHUL MAHFUDZ.

Vibrasi/getaran merupakan elemen dasar energi, dan vibrasi yang ada pada sebuah bacaan membuat energi yang datang dari frekwensi bacaan tersebut memiliki bentuk bentuk pola tertentu. Bacaan yang baik menghasilkan pola energi yang baik. 

Harmoni, atau keselarasan adalah bentuk kesempurnaan program energi suatu bacaan yang efeknya menentukan karakter keseluruhan bacaan / amalan yang dibaca. 

Atas dasar inilah, sihir yang dialami nabi harus diatasi dengan surat tersebut karena surat tersebut memiliki frekwensi, vibrasi dan harmoni yang tepat untuk menetralkan pengaruh sihir yang dialami nabi.

3. Mengapa harus ditiupkan, apa yang terjadi ketika kedua tangan dan air putih ditiupkan setelah sebelumnya membaca surat tersebut?

Seperti sudah disampaikan sebelumnya, setiap amalan, ayat suci, sebuah bacaan, atau mantra mengandung suara, dan setiap suara mengandung FREKWENSI, VIBRASI DAN HARMONI, yang pada akhirnya menghasilkan aliran energi tertentu yang diterima si pembaca bacaan tersebut. Begitu pula dengan surat almuawidzatain yang dibaca nabi, menghasilkan aliran energi kepada diri nabi. Namun aliran tersebut belum spesifik ditujukan ke mana, maka meniupkan kedua tangan dan air tujuannya adalah untuk memindahkan aliran energi ke kedua tangan dan air, dan mengusapkannya ke wajah dan tubuh untuk memindahkannya kembali ke wajah dan seluruh tubuh yang tujuannya membuat energi tersebut bekerja di seluruh tubuh nabi. Dan kemudian secara otomatis menetralkan sihir di tubuh nabi bagian luar. 

Dan untuk bagian dalam, nabi pindahkan ke air untuk kemudian diminum agar energi surat almuawidzatain yang menetralkan sihir tersebut masuk dan bekerja di bagian dalam tubuh nabi. 

Berdasarkan penelitian Masaru Emoto, air yang dibacakan sesuatu yang baik akan berubah molekulnya menjadi baik, pun sebaliknya. Penelitian ini terdokumentasi secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.

Beginilah cara kerja ilmu metafisika penyembuhan di jaman nabi yang sesuai dengan tuntunan dari Allah melalui malaikat Jibril.

Lalu bagaimana dengan ilmu hikmah, kenapa bacaannya jadi beragam sekali dan bukan cuma almuawidzatain? 

Bagi orang yang cerdas, maka langsung memahami bahwa kemungkinan besar, di setiap bacaan bacaan ayat suci Al-Quran memiliki khasiat dan keampuhan sendiri sendiri, karena Alquran mencakup pelajaran seluruh alam semesta dan isinya. Jika almuawidzatain menghubungkan pembacanya dengan stasiun energi untuk menetralkan sihir, maka bacaan lainnya bisa menghubungkan pembacanya dengan energi yang memiliki fungsi dan efek lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia meski tidak diajarkan secara langsung oleh nabi. 

Dari pemikiran ini, mulailah dilakukan penelitian penelitian antara bacaan yang dibaca dengan efek yang dialami si pembaca. Setiap penelitian tidak selalu mendatangkan keberhasilan, maka setiap penelitian yang berhasil ditulis dan dibukukan agar ilmu tersebut tidak hilang. 

MENGAPA ADA DZIKIR ATAU BACAAN DALAM JUMLAH BANYAK TERTENTU DALAM ILMU HIKMAH, APAKAH ITU DIPERBOLEHKAN DAN ADAKAH KAITANNYA DENGAN JIN (part 2 tentang ilmu hikmah) By Magis Dodie 

Lalu mengapa dalam ilmu hikmah harus ada jumlah sekian sekian, ada 2 alasan utama mengapa bacaan dalam ilmu hikmah jumlahnya ditentukan, 

Yang pertama, setiap bacaan, mengandung suara, dan setiap suara mengandung frekwensi, vibrasi, dan harmoni, jadi bacaan dalam jumlah tertentu ditujukan untuk mengepaskan frekwensi, vibrasi dan harmoni dari apa yang dibaca dengan perhitungan tertentu

Yang kedua, untuk menentukan dosis energi karena semakin banyak jumlah bacaan, dosis energi semakin besar. 

Dan ini SAH SAH SAJA, bukankah tidak ada larangan/batasan jumlah banyak bacaan dalam berdzikir. Bahkan jika melihat sejarah bahwa Nabi sendiri hampir setiap malam sholat malam hingga kakinya bengkak, menunjukkan bahwa ibadah sunah selama di waktu yang dibolehkan, maka jumlahnya tidak dibatasi. 

Jadi selama tidak ada larangan dari Tuhan, tidak ada yang berhak melarang, sebuah ayat dalam kitab suci menyebutkan "Janganlah kamu mengharamkan apa yang sudah dihalalkan oleh Allah" dan ini termasuk hak seseorang untuk membaca wirid dan dzikir tertentu dalam jumlah tertentu. 

Lalu bagaimana dengan yang mengatakan dzikir dalam jumlah banyak tertentu, dapat memanggil jin dll untuk masuk ke diri seseorang

Keterangan seperti ini tidak ada dalilnya dan informasinya selalu datang dari kelompok tertentu yang pada dasarnya alergi dengan ilmu metafisika. 

Lalu bagaimana dengan penjelasan mengenai seseorang yang biasa mewiridkan bacaan sebanyak ribuan kali bereaksi seperti kesurupan ketika di ruqyah?

Sebenarnya itu belum tentu kesurupan, dalam dzikir ada yang namanya dosis, orang yang membaca amalan terlalu banyak, meskipun amalan itu baik, seringkali menghadirkan energi yang dalam dosis tinggi, dan sebagai akibatnya ibarat orang meminum air zam zam yang suci dalam jumlah sangat banyak, walaupun zam zam itu baik, kalau diminumnya setengah ember, maka akan membuat seseorang kekenyangan, di saat kekenyangan seperti itu kemudian diruqyah yang sejatinya memasukkan energi pembersih , sama saja orang yang kekenyangan air zam zam dipaksa minum air pencuci perut, maka dipastikan orang itu muntah muntah, bukan karena air zam zam tidak baik, dan bukan karena air pencuci perut tidak baik, tapi tubuh yang sudah full energi menjadi overdosis. 

Begitulah perumpamaan orang yang sudah sangat full energi yang "dipaksa" dijejali energi lagi, overdosis energi bisa menunjukkan gejala mirip kesurupan, dan bisa menjiwai pada sebagian orang ketika orang yang meruqyah memperlakukannya seolah olah orang tersebut adalah jin yang masuk ke tubuh seseorang itu. 

Dan orang itu menjadi tersugesti mengikuti peran yang diterapkan kepadanya. Orang yang sedang dalam keadaan overdosis energi, maka orang tersebut berpotensi menjadi trance, trance adalah suatu kondisi dimana batin bawah sadar menjadi sangat terbuka dan aktif. 

Dalam ilmu hipnoterapi yang mempelajari batin bawah sadar, seorang praktisi hipnoterapi tidak boleh melakukan leading atau pengarahan terlalu banyak ketika sedang melakukan terapi role play apalagi dalam proses regresi, karena leading yang terlalu banyak membuat batin bawah sadar tersugesti dan bisa saja berperilaku seperti yang disugestikan, dalam hal ruqyah, diperlakukan sebagai jin yang merasuk ke tubuh seseorang, dimana sebenarnya itu adalah bawah sadar orang itu sendiri yang sedang tersugesti. Maka ini tidak bisa menjadi dasar, seseorang yang membaca bacaan dzikir dalam jumlah banyak tertentu, dihinggapi jin. 

Bahkan, kalau pun karena dzikir dalam jumlah banyak tertentu sehingga dengan ijin Allah ada jin yang datang membantu, karena doa dan niatnya adalah kepada Allah, dan diawali atas nama Allah, maka bantuan dari jin secara sukarela ini tidak menjadi masalah. Salahnya dimana, kita mengawali dzikir dan doa atas nama Allah, diniatkan karena Allah, dan merupakan hak Allah yang menjawab dengan caraNya. Dan ketika seorang hamba berdoa Iklash karena Allah dan memulainya atas nama Allah, tentunya Allah meridhoinya dan memberkatinya. 

Di dalam kitab suci, ketika nabi Sulaiman meminta diampuni segala dosanya, dan diberikan kerajaan yang megah yang tidak ada yang sebesar itu setelahnya, maka cara Allah mengabulkannya dengan cara yang tidak biasa. Dan Allah berhak memilih cara mengabulkan doa hambanya dengan cara apapun dan melalui jalan manapun, untuk nabi Sulaiman, Allah mengabulkan doanya dengan cara menundukkan angin dan setan sehingga patuh bekerja untuk nabi Sulaiman dan mengumpulkan harta karun di dasar lautan dan material untuk membangun kerajaan nabi Sulaiman dan kehadiran setan dan angin yang ditundukkan Allah untuk nabi Sulaiman adalah sah sah saja dan itu sudah merupakan kehendak Allah sebagai anugerah untuk nabi Sulaiman. 

Jika seseorang sudah fokus berdoa dan memohonnya kepada Allah dan Allah yang berkehendak demikian seperti yang diberikan kepada nabi Sulaiman, maka itu sah sah saja dan tidak melanggar apapun karena itu datang dari kehendak Allah sendiri. 

Tapi bukankah nabi Sulaiman itu nabi dan kita manusia biasa bukan nabi? 
Al ulama warotsatul al ambiya, orang berilmu adalah pewaris para nabi, sehingga orang biasa seperti kita pun jika berilmu bisa saja mewarisi ilmu para nabi jika memang dikehendakiNya, Wallahu a'lam bishowab

BAGAIMANA ILMU HIKMAH BISA BERKEMBANG? 
Karena energi yang mengalir ke tubuh manusia bukan hanya bekerja saja sesuai fungsinya, namun ikut memberikan informasi dari Medan Energi manusia masuk ke dalam jantung dan akan diterjemahkan sebagai rasa di hati bagaimana seharusnya mengoperasikan energi tersebut agar bisa menghasilkan efek seperti yang diinginkan atas ijin Allah. 

Mengapa saya memahami semua ini, karena saya selain melakukan penelitian juga pernah mengamalkan amalan beberapa tarekat dari sumber tertentu selama bertahun-tahun. Dan ilmu yang saya kembangkan saat ini merupakan perpaduan ilmu hikmah dan Kejawen. 

Catatan tambahan

Menurut nabi ketika sahabat bertanya soal pengembangan tradisi menjadi teknik pengobatan ruqyah/pengobatan untuk mengusir energi negatif/gangguan jin jahat/setan oleh para sahabatnya, dijawab oleh Nabi, selama tidak ada unsur menduakan Tuhan, atau mensejajarkan yang lainnya dengan Tuhan, maka dibolehkan. 

Dan ini yang saya imani, saya mengimani semua energi yang ada di alam semesta ini bersumber dari Allah dan memang disediakan Allah, dan boleh saja menggunakannya selama untuk kebaikan dan tidak menyalahgunakan ilmu tersebut. Dan sebelum menggunakannya minta ijin dulu kepada Allah Tuhan YME sebagai Sang Sumber dan segala penyalahgunaan kembali pertanggungjawabannya kepada Allah. Jadi innamal a'malu binniyat semua bergantung pada niatnya. Wallahu a'lam bis showab.

Sumber Dari Mas Magis Dodie
https://www.facebook.com/dodiemagis

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top